Sabtu, 17 Desember 2016

BUMI MERINTIH

sejak itu hidup ku tenang badan ku di selimuti pohon-pohon dan betapa rindang nya rumput rumput hijau
kutu-kutu besar imut nan lucu saling berdampingan dan hidup dengan damai walaupun mereka berbeda dari setiap bentuk spesies nya . nyaris tidak pernah sedikit pun saya merasa kesakitan  ada pun itu namun tidak sesering sekarang. dulu hanya hempasan batu besar yang jatuh dari luar angkasa saja , menusuk-nusuk setiap lekuk badan ku  dan itu tidak berlanjut lama hanya sekedar beberapa menit saja,
kini semua nya berubah saat tuhan menurunkan sang pemimpin yang di sebut manusia, ia adalah pemimpin di muka bumi ini semua mahluk tunduk kepada nya dari mahluk yang nampak seperti hewan , mahluk yang tidak nampak seperti zat roh dan bahkan aku sendiri pun tunduk kepada nya dengan keyakinan penuh kepadah manusia ,aku merasa tenang saat mereka akan hidup di tubuh ku aku sangat menghormati ciptaan tuhan yang satu ini, tidak menunggu lama aku kerahkan semua kekuatan ku hingga keringat di badan ku meluap ,  agar setiap akar yang tumbuh di badan ku bisa menumbuhkan buah dengan cepat ,halit kulakukan sebagai tanda terimakasi ku kepada tuhan ,namun lambat tahun manusia yang hidup di badan ku membuat diri ini  sedikit kecewa dan rasa percaya diri ku berkurang saat kejadian pertama kali aku merasakan hangat nya aliran merah yang membasahi tubuhku asin nya rintihan air mata menetes ke wajah ku.  hal itu menandakan bencana besar akan terjadi   apa itu, pertama kali nya manusia saling membunuh ,hal itu membuat ku sangat lah kecewa,ingin protes kepada tuhan namun aku takut ,takut bila di bilang penghinat,murka karena berani melawan sang pencipta, jadi pristiwa itu aku diam kan saja  aku kubur dalam-dalam rasa takut dan kekecewaan ku. waktu terus berlalu bulan demi bulan terus berganti sehingga entah berapa banyak para pemimpin yang baik hati itu telah terciptakan ,para nabi yang memegang peran penting untuk keseimbangan kehidupan ku ini. namu waktu berlalu begitu cepat setelah di tinggalkan manusia-manusia pilihan ,para mahluk di bumi seperti kehilangan arah ,badan ku jadi tempat untuk mereka berpestapora, saling membunuh seksama ,rintihan senang sedih selalu aku dengar sehingga aku merasa untuk tidur sejenak pun aku tak mampu, hampir seluruh bagian tubuh ku digali,di timbun,digali,di timbun dan seterus nya seperti itu  hingga sekarang aku sendiri sudah tidak bisa menghitung udah berapa banyak lubang-lubang di tubuh ku yang di ciptakan manusia karena keserakahan nya,perang terus bergejolak tanpa mereka sadar bahwa betapa sakit nya badan ku ini terus terusan di jatuhkan hujan peluru tidak dari timur,utara,selata,barat semua nya pecah seakan-akan semua nya kompak berkerja sama untuk memusnahkan aku
apakah mereka sudah gila atau  pura-pura hilang kesadaran
bahwa betapa penting nya badan ku ini untuk mereka melangsungkan hidup,
jadi maaf  bila aku pernah murka tuhan sebab aku tidak tahan lagi dengan sakit nya badan ku ini karna sering di hujani peluru-peluru mematikan oleh manusia
terkadang aku memuntahkan lahar panas ke seluruh badan ku,terkadang mengulung ombak besar dan terkadang aku juga membakar tubuh ku sendiri tuhan untuk memusnahkan sedikit manusia ciptaan mu yang telah kelewatan batas di hamparan tubuh ku ini.